Rabu, 13 April 2022

Rangkuman Pengantar Dasar-Dasar Pembangunan Sosial M Kholis hamdy, M.IntDev Prodi Kesejahteraan Sosial, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tulisan ini adalah pengantar konsep yang dikenal sebagai pembangunan sosial. Untuk dapat memahami apa itu pembangunan sosial, kita harus membandingkannya dengan bentuk pembangunan lain, jadi mari kita ambil contoh pembangunan ekonomi. Biasanya, pembangunan ekonomi dilakukan dengan cara top-down atau menggunakan pendekatan top-down, ini berarti bahwa pemerintah beserta lembaga-lembaga pemerintah sebagai pelakasana pembangunan dianggap sebagai agen pembangunan terbaik untuk membantu mengatasi masalah-masalah sosial dan peningkatan kesejahteraan sosial. 

Jadi, pembangunan konvensional seperti ini bergantung pada pemerintah pusat untuk mengatasi masalah-masalah sosial ini dibandingkan dengan pendekatan berbasis masyarakat. Pembangunan ekonomi memiliki arti spektrum yang luas dimana pembangunan diarahkan untuk keseluruhan masyarakat; pembangunan untuk orang kaya dan orang miskin, industri besar, serta membantu individu masyarakat miskin yang tidak dapat berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan yang besar tersebut. Pembangunan ekonomi yang luas ini juga menggunakan apa yang dikenal sebagai pendekatan trickle-down di mana mereka menekankan manfaat bagi anggota masyarakat yang miskin melalui pengembangan keuangan. 

Pendekatan khusus ini percaya bahwa jika membantu memperkuat industri besar, bisnis besar, maka uang yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi itu akan mengalir ke bawah dan membantu memberi dampak bagi sebagian anggota masyarakat yang miskin. Ciri penting lainnya dengan pembangunan ekonomi itu sendiri adalah bahwa kita sering mendengar apa yang dikenal sebagai pembangunan yang terdistorsi di mana anggota masyarakat yang lebih kaya sering kali paling diuntungkan dari peningkatan produksi ekonomi yang dihasilkan dari pembangunan ekonomi. Di sisi lain, anggota masyarakat yang miskin sering ditinggalkan dan tidak menerima tingkat manfaat yang sama. Beberapa contoh distorsi pembangunan ini sebenarnya berasal dari India. Sebagai negara yang mampu mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Mereka telah memperoleh pembangunan ekonomi selama beberapa dekade terakhir namun meskipun perkembangan ekonomi ini sebagian besar kekayaan yang dihasilkan telah menguntungkan relatif sedikit individu di negara yang miskin. Sedikit individu miskin yang diuntungkan dari perkembangan ini sedangkan sebagian besar kekayaan terkonsentrasi di segelinitir individu saja. Kita bisa melihat konteks ini bahwa India masih merupakan salah satu peringkat terendah pada Indeks Pembangunan Manusia di dunia. Jadi, terlepas dari kenyataan bahwa mereka telah melihat adanya pertumbuhan ekonomi yang signifikan, tidak ada dampak bagi anggota masyarakat yang paling miskin. 

Indonesia juga bisa dijadikan contoh ketika pembangunan a la Rostow yang diadopsi oleh rezim orde baru dalam pembangunan nasional. Contoh lain dari perkembangan ekonomi yang terdistorsi ditemukan dalam kasus pinjaman penyesuaian struktural yang ditawarkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF). Beberapa penelitian menemukan bahwa pinjaman penyesuaian struktural IMF telah gagal membantu secara struktural masyarakat yang paling miskin. Program adjustment loans seringkali memaksa negara yang menerima bantuan untuk memprivatisasi perusahaan negara dengan tujuan membuat perusahaan tersebut lebih produktif dan lebih kompetitif di pasar dunia. Adjustment loans ini berusaha untuk meliberalisasi perdagangan, menghapus pembatasan perdagangan, deregulasi dan privatisasi. 

Selain itu, hal ini juga fokus terhadap pengurangan pengeluaran pemerintah yang akan berdampak pada pengurangan belanja untuk kesehatan, subsidi makanan, biaya pertanian. Persoalannya adalah masyarakat miskin yang paling sering membutuhkan pelayanan jasa pemerintah berupa belanja kesehatan, subsidi pangan, pertanian, dan lain-lain. Orang miskin tidak dapat mengakses padahal sebagian besar manfaat dari pinjaman yang diberikan untuk privatisasi industri. Jadi, hal kurang lebih sama, kecondongan pada pendekatan trickle-down karena sebagian besar manfaat ini diberikan kepada anggota terkaya dalam masyarakat itu. Ini merupakan contoh pembangunan yang terdistorsi. 

Pembangunan ekonomi tradisional di anggota masyarakat yang paling miskin biasanya akan bergantung pada layanan kesejahteraan sosial di tengah kegiatan ekonomi ini. Ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan tentang program kesejahteraan sosial seperti ini, program ini berbasis konsumsi yang berarti mereka memanfaatkan sumber daya dari sektor lain untuk membantu memenuhi kebutuhan mereka sehingga mereka sangat bergantung pada uang pajak yang diambil dari individu perusahaan. Program-program ini bersifat ketergantungan yang berarti bahwa program-program kesejahteraan sosial secara tradisional bergantung pada sector ekonomi yang lebih luas untuk dukungan pendanaan yang bergantung tidak hanya pada keberhasilan ekonomi tetapi juga pada charity dari seluruh masyarakat yang secara finansial kemampuannya bervariasi. 

Kesejahteraan sosial seringkali bergantung pada kegiatan pembangunan ekonomi dalam bentuk pajak tetapi pelayanan kesejahteraan sosial tidak dimasukkan ke dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Masayarakat / klien tidak berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi melainkan penerima redistribusi kekayaan. Kita bisa lihat sistem kesejahteraan sosial yang membantu memperkuat beberapa pendekatan ekonomi seperti ini. Jika kita perhatikan program bantuan publik (perlindungan sosial) seperti Bantuan Langsung Tunai dan Sembako, kita akan melihat bahwa program ini tidak didanai melalui produksi masyarakat / klien yang menerima layanan ini atau partisipasi mereka di pasar ekonomi, melainkan didanai melalui pajak pusat dan terkadang melalui pajak pemerintah provinsi. 

 Jadi, pendanaan program-program ini melalui penghasilan negara yang berbasis konsumsi, bergantung pada sektor masyarakat lain untuk kesuksesan mereka dan itu hanya mewakili redistribusi kekayaan itu. Jadi seperti itulah perkembangan ekonomi tradisional, begitulah masyarakat secara keseluruhan berkembang secara ekonomi. Dari sinilah kita mendapatkan gambaran dan sedikit landasan untuk memahami pembangunan sosial. Definisi pembangunan sosial, mungkin yang terbaik, datang dari James Midgley yang mengatakan bahwa pembangunan sosial “seeks to harmonize social policy with economic development and to identify and implement social programs that make a positive contribution to economic growth” "berusaha menyelaraskan kebijakan sosial dengan pembangunan ekonomi dan untuk mengidentifikasi dan mengimplementasikan program-program sosial yang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi" dan “social policy as productive 'used and investment oriented rather than redistributed and consumption orientated.” “kebijakan sosial sebagai produk yang 'digunakan dan berorientasi investasi daripada didistribusikan kembali dan berorientasi konsumsi.” 

Kebijakan sosial berfungsi untuk melibatkan masyarakat dalam investasi ekonomi masyarakat dan menjadi anggota masyarakat yang produktif daripada hanya mengandalkan amal dan pajak yang didanai melalui sektor lainnya. Pembangunan sosial menggunakan sejumlah strategi yang berbeda untuk mencapai beberapa tujuan ini. Salah satunya adalah mencoba untuk memanfaatkan beberapa pendekatan pembangunan ekonomi tetapi bukannya berfokus hanya pada pembangunan ekonomi secara keseluruhan tetapi pada upaya pembangunan ekonomi yang akan membantu orang miskin dalam masyarakat. Pembangunan yang membantu meningkatkan partisipasi pasar tenaga kerja di antara orang miskin dan membantu mengembangkan aset individu dan komunitas terutama aset komunitas miskin dan individu miskin. 

Selain itu, Pembangunan yang fokusnya untuk mendorong lapangan kerja terutama di kalangan masyarakat miskin, membantu dan berupaya menghilangkan hambatan partisipasi ekonomi anggota kelompok termiskin dalam masyarakat. Beberapa contoh dari beberapa pendekatan pembangunan ekonomi untuk kalangan miskin bisa mencakup hal-hal seperti pendidikan dan pengembangan keterampilan, meningkatkan akses ke kredit, terutama masayarakat miskin yang secara tradisional tidak memiliki akses ke kredit. Selain itu, strategi juga bisa fokus pada pembangunan infrastruktur untuk mendorong pembangunan ekonomi secara umum saja tetapi untuk anggota masyarakat yang paling miskin pada khususnya. 

Pembangunan sosial juga berfokus pada wirausaha dan membantu meningkatkan partisipasi pasar di kalangan masyarakat miskin dan membangun usaha kecil yang baru dimulai. Komponen penting lain dari pembangunan sosial atau strategi penting lain yang digunakan oleh pembangunan sosial adalah pengembangan masyarakat dan fokus dari pengembangan masyarakat ini adalah untuk memobilisasi aktor masyarakat untuk dapat berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan sosial. Ini mengambil banyak pendekatan materiil seperti menguatkan serta menggunakan kapasitas produktif masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan sosial mereka sendiri yang berfokus pada pembangunan infrastruktur fisik seperti klinik jalan dan sekolah dan juga pada peningkatan pendidikan. 

Di samping pendekatan material, community development ini juga mengambil pendekatan non-materi di mana ada investasi yang dilakukan untuk kesejahteraan masyarakat (well-being) karena hal ini yang paling penting dan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial juga berfokus pada investasi modal manusia (Human Capital Investements) yang meningkatkan modal sosial dan integrasi masyarakat. Hal ini mendorong dan membantu self-help strategies; pendekatan keswadayaan, meningkatkan pengambilan keputusan secara demokratis, dan meningkatkan identitas komunitas. Strategi yang digunakan oleh pendekatan pembangunan sosial dikenal sebagai aktivisme politik. Dalam pembangunan tradisional, orang sering dipandang dan diperlakukan sebagai penerima bantuan yang pasif. 

Fokus Pembangunan Sosial adalah membangun kesadaran masyarakat dan mengatur mereka untuk mengambil kendali dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Tantangannya adalah banyak anggota masyarakat yang tidak menyadari situasi kehidupan mereka dan tidak menyadari kebutuhan untuk dapat mengambil kendali dan mengatasi penindasan yang mereka alami. Ini adalah konsep yang dibahas oleh Paulo Freire dan dia berbicara tentang konsep yang dikenal sebagai kesadaran di mana kami fokus pada peningkatan kesadaran politik dan pengorganisasian penerima bantuan untuk membantu mereka mengendalikan urusan mereka sendiri. Paulo Freire membicarakan hal ini dalam kaitannya dengan pendidikan, tetapi tentu saja ini terkait dengan konsep pembangunan ekonomi yang lebih luas dan membantu memberdayakan anggota masyarakat, membuat mereka sadar akan penindasan mereka untuk mengatasi jenis kekurangan masyarakat dan untuk mengatasi ekses negatip pembangunan ekonomi mereka sendiri. 

Sejarah menunjukkan bahwa keterlibatan politik yang kuat oleh komunitas global pada umumnya memang terjadi tetapi ini harus dikaitkan dengan pembangunan ekonomi sehingga ada sejumlah contoh aktivisme politik yang berasal dari gerakan hak-hak sipil, protes perang, kesukarelaan. Strategi lain yang digunakan oleh pendekatan pembangunan sosial adalah perencanaan pemerintah mengakui bahwa perubahan positif untuk kesejahteraan seluruh masyarakat tidak akan terjadi secara alami melainkan memerlukan penggunaan strategi pembangunan untuk mengatasi kekurangan. Perlu dicatat bahwa pembangunan ekonomi saja tidak akan cukup untuk menjamin kesejahteraan semua orang di dalam masyarakat, pemerintah harus melakukan upaya bersama dan harus mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang paling miskin. Bagi banyak negara miskin, penciptaan lapangan kerja penuh tidak akan mungkin terjadi dalam waktu dekat sehingga masih perlu ada redistribusi kekayaan. 

Perlu adanya fokus pada kebutuhan dasar sehingga pemerintah harus menilai kebutuhan yang belum terpenuhi dalam sub-bagian masyarakat termiskin di tengah pembangunan ekonomi dan mengarahkan upaya sosial dan ekonomi di masa depan untuk mengatasi kebutuhan perumahan, gizi, pendidikan kesehatan yang belum terpenuhi, dan lain-lain. Hal-hal tersebut perlu terjadi dan perencanaan pemerintah di samping memastikan pembangunan yang terjadi harus bersifat berkelanjutan (sustainable). Ini bukanlah sesuatu yang akan menjadi beban bagi generasi mendatang, tetapi proses yang dapat berlanjut secaraa berkelanjutan. Salah satu pertanyaan selanjutnya yang perlu kita tanyakan adalah apa arti Pembangunan Sosial bagi kelompok masayarakat jika kita ingat bahwa Pembangunan Sosial berusaha untuk fokus pada kelompok tertindas terutama mereka yang terpinggirkan oleh sistem ekonomi.  

Pembangunan sosial fokus pada anggota masyarakat yang tertindas untuk membantu memberi manfaat bagi mereka dan membantu membuat masyarakat produktif saat mereka mengatasi masalah sosial mereka. Ini bukan hanya pendekatan redistribusi kekayaan sederhana, tetapi juga membantu dan membentuk anggota masyarakat menjadi produktif dan membantu mengurus diri mereka sendiri. Pembangunan sosial berusaha untuk melibatkan masyarakat kami di arena arus utama ekonomi yang telah mereka alami atau menghilangkan hambatan untuk dapat berpartisipasi. Juga memanfaatkan pembangunan ekonomi untuk kepentingan kelompok masyarakat yang terpinggirkan dan tertindas serta berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyat agar tidak meninggalkan kaum miskin di tengah perkembangan ekonomi tersebut. 

Banyak orang telah mengidentifikasi beberapa kekurangan dari Pembangunan Sosial. Pekerja sosial telah menegaskan bahwa ada penekanan berlebihan pada pembangunan ekonomi daripada kesehatan sosial dan mental klien karena Pembangunan Sosial sangat berfokus pada membantu membuat klien layanan kesejahteraan sosial kontributor aktif ke pasar ekonomi. Salah satu hal yang harus kita pertanyakan adalah bagaimana dengan mereka yang sebenarnya tidak dapat memberikan kontribusi pada sistem ekonomi, bagaimana mereka akan diperlakukan. Secara tradisional, layanan kesejahteraan memang sudah memperhatikan kelompok tersebut. Kita dapat meningkatkan dan mendorong klien kami untuk menjadi peserta aktif dalam sistem ekonomi. 

Namun, pasti masih akan ada orang lain yang tertinggal dari pendekatan khusus ini. Kritik besar lainnya terhadap Pembangunan Sosial kesamaan pada titik tekan kesejahteraan yang secara tradisional yang telah dilakukan oleh kaum konservatif dan Neo liberal. Jadi mencoba untuk tetap fokus pada produksi ekonomi bertentangan dengan perwujudan perbaikan kesejahteraan dan ikhtiar membantu masyarakat serta dipandang negatif oleh banyak kritikus Pembangunan Sosial. Akhirnya, memang tidak mungkin bagi pekerja sosial internasional dengan dana terbatas untuk dapat berpartisipasi dalam beberapa kegiatan produksi ekonomi yang digaungkan oleh pendekatan pembangunan sosial ini, seperti usaha mikro, usaha kecil, kredit mikro pengembangan asset.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar